Tidak peduli bagaimana kelamnya masa lalu, hidup dipenuhi dosa dan
kegagalan demi kegagalan, Anda bisa menatap masa depan yang lebih baik. Kita
harus menutup lembaran lama agar tidak menjadi beban dan memberatkan langkah
kita di masa depan. Jika kita terus menatap lembaran lama, maka kita tidak akan
ada waktu untuk membuka lembaran baru yang justru ini yang terpenting bagi
hidup kita karena kita hanya melangkah ke depan.
Bagaimana pun dosa kita membumbung setinggi gunung, namun Allah Maha
Pengampun, jika kita benar-benar taubat, insya Allah, Allah akan mengampuni
dosa kita. Sudah banyak dalil-dalil yang menjelaskan bahwa Allah akan
mengampuni semua dosa kita.
“Karena sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” (QS.
Al-Hujurat: 12)
“Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka
sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah
mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang.” (QS. Al-Zumar: 53)
“Dan orang-orang yang tidak menyembah tuhan yang lain beserta Allah dan
tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya) kecuali dengan (alasan)
yang benar, dan tidak berzina, barang siapa yang melakukan demikian itu,
niscaya dia mendapat (pembalasan) dosa (nya), (yakni) akan dilipat gandakan
azab untuknya pada hari kiamat dan dia akan kekal dalam azab itu, dalam keadaan
terhina, kecuali orang-orang yang bertobat, beriman dan mengerjakan amal
saleh; maka kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah
Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Furqan: 68-70)
Kuncinya adalah saat kita mati, kita tidak lagi menyekutukan Allah
“Siapa yang mati sedangkan ia tidak menyekutukan Allah dengan apapun juga,
pasti ia masuk surga. Siapa yang mati dalam keadaan menyekutukan Allah dengan
sesuatu, pasti masuk neraka.” (HR. Muslim)
Jadi, menutup lembaran lama dari dosa-dosa ialah dengan bertaubat yang
sebenar-benarnya.
Kemudian menutup lembaran lama dari kegagalan demi kegagalan ialah dengan
melakukan evaluasi atau muhasabah dan memaafkan diri sendiri atau siapa pun
yang terlibat atas kegagalan tersebut.
Menjadikan Masa Lalu Sebagai Bekal Masa Depan
Kita menutup lembaran lama agar tidak lagi menjadi beban, namun bukan
berarti kita tidak memanfaatkan masa lalu karena semua itu pasti ada hikmahnya
bagi kita. Keberhasilan masa lalu, maka lanjutkan dan tingkatkan di masa depan.
Kalau pun itu kesalahan dan kegagalan, maka ambilah hikmahnya dan jadikan
sebagai bekal untuk masa depan kita. Hikmah dari masa lalu akan menjadikan kita
lebih bijak dan pintar dalam mengambil keputusan saat ini.
Tekadkan dan Bertawakal Kepada Allah
Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada
Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya. (QS.Ali
‘Imraan:159)
Tekadkan Anda untuk hidup lebih baik. Tekadkan untuk meraih pencapaian-pencapaian
luar biasa. Tekadkan untuk meraih prestasi gemilang. Tekadkan untuk memberikan
kontribusi kepada sesama. Tekadkan ….
Kemudian bertawakallah kepada Allah.
Menarik disini, bahwa tawakal diletakan setelah tekad (azam). Artinya
tawakal bukan hanya diletakan setelah ikhtiar, tetapi juga setelah kita
bertekad agar urusan kita menjadi mudah karena pertolongan Allah.
Jika Allah menolong kamu, maka tak adalah orang yang dapat mengalahkan
kamu; jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan), maka siapakah
gerangan yang dapat menolong kamu (selain) dari Allah sesudah itu? Karena itu
hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakkal. (QS.Ali
‘Imraan:160)
Kesimpulan
Membuka lembaran hidup baru dengan melepaskan beban dimasa lalu dengan bertaubat
dan memaafkan. Kemudian ambillah hikmah dari masa lalu dan jadikan bekal untuk
melangkah ke depan. Dan bulatkan tekad serta bertawakallah kepada Allah.
Tidak ada kata terlambat untuk membuka lembaran hidup baru, Anda bisa
memulainya sekarang juga.
#copas
#noteformyself
HR
No comments:
Post a Comment